Tuesday, May 09, 2006

KUSHIN RYU M KARATE DO INDONESIA


Ph.D Soke Horyu Matsuzaki (Center) , Sawanori Matsuzaki San (Second from Left), Mr. Buchori (Third from Left). From Right to Left : Mr. Sangga , Mr. Sofyan Hambally, Mr. Oesman Sapta.

http://www.freewebs.com/kushin-ryu

Thursday, December 29, 2005

KKI - CABANG KOPO




K K I



KKI Cabang Kopo
SEJARAH

Aliran perguruan KKI (Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) lahir pertama kali di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1966. Organisasinya sendiri resmi berdiri setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 11 April 1967. Aliran Kushin Ryu di Indonesia diperkenalkan oleh Sensei Horyu Sinya Matsuzaki, yang kini menyandang gelar sebagai Presiden Kushin Ryu Se-Dunia.

Kepengurusan pertama KKI dipercayakan kepada Letjen (Alm) Sarwo Edhi Wibowo dan Seno Hartono. Saat ini, kepengurusan KKI Pusat periode 2002 - 2006, dinakhodai oleh DR. Oesman Sapta, yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.

KKI cabang kopo berdiri sejak tahun 1967 didirikan oleh Mayor (alm) Anang Alibasyah, yang saat itu bertugas di Kodam VI Siliwangi (sekarang KODAM III Siliwangi).

Awal mulanya, kegiatan KKI Kopo hanya dilakukan di kalangan keluarga saja, namun pada gilirannya berkembang luas di jajaran instansi-instansi militer, perguruan tinggi dan sekolah-sekolah.

Sepeningal Mayor (alm) Anang Alibasyah , estapet pembinaan diserahkan kepada A. Sofyan Hambally, yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Guru KKI Pusat. Sofyan Hambali tercatat sebagai karateka pertama dari cabang Kopo , yang berhasil menjuarai Kejuaraan karate yang digelar pertama kalinya di tanah air, di GOR Saparua, Bandung pada tahun 1969.

SUSUNAN PENGURUS CABANG KOPO - KKI JAWA BARAT
PERIODE 2004 - 2008
Pelindung :
  • Pengurus Daerah KKI Jabar
Pembina :
  • H. Sofyan Hambally ,
  • Drs. H Harmon Djusar, MBA
Ketua
  • Drs. H. Dani Herdiana, M.Si
Wakil Ketua
  • Teddy M.T
Sekretaris
  • Eko Hendrawan, S.Sos
Wkl Sekretaris
  • Adian J Daniel, S.Sos-MST
Bendahara
  • Rina Triyana,A.Md
  • Aat Tedjamahlia
Isahi
  • Hamid Arif
  • Dadan Sutardan
  • Rismawan
  • Cuncun Mulyana, BA
  • Drs. Dian Mulyadiansyah, S.SOs
Seksi
Komisi Teknik
  • Cuncun Mulyana, BA
  • Lia Nurlianty
  • Eko Hendrawan, S.Sos
  • Supriyanto
Komisi Disiplin
  • Kapten AL Siti Mulyaningrum (Inge)
  • E Yogaswara
  • Asep deddy
Keanggotaan/ Organisasi
  • Muhtar, S.Ag
  • Dani ramadhan
Litbang
  • Saefulloh, A.Md
  • Dodi Hermawan
Perwasitan
  • Rambit Pintu Batu
  • Teddy MT
  • Suyono
Koordinator Ranting/ Dojo
  • Suyono
  • Sando
  • Dang aten
  • Pristo
Pubdok & Humas
  • Adian J Daniel , S.Sos-MST
  • Arifin
  • Jajat Sudrajat
Bidang Umum
  • Beny Randani
  • Djodjo
  • Elly Rosana
  • Sarjiwanto
  • Reni Rostika, A.Md
  • Linda
  • mariany
  • Dadah
  • Arief
ATLET BERPRESTASI

Sampai saat ini, KKI Cabang Kopo telah menelorkan sejumlah atlet yang berprestasi di tingkat daerah, nasional bahkan internasional. Diantaranya :

  1. Cuncun Mulyana BA (Tim PON Jabar 1989, Juara I Kata Beregu, Kejurnas KKI Th 1992 bersama Aam dan Rismawan)
  2. Aat Tedjamahalia (Juara I Kumite Beregu PON 1993, Juara I Kumite Beregu Kejurnas KKI 1995)
  3. Kapten AL Inge (Juara II Kumite Kejurnas KSAD, Tim Nasional Kejuaraan Dunia Wanita di Jepang)
  4. Lia Nurlianty (Juara III Dunia Kumite Karate di Filipina Th 1997, Tim Nasional untuk kejuaraan di Australia th 1998, Tim SEA Games Brunai Darussalam th 1999, Juara II KATA PON th 2000)
  5. Eko Hendrawan (Juara Kumite Best of The Best Piala Rudini 1994), Juara I Kejurnas Piala Kosgoro 1994, Juara I KATA Beregu Kejurnas KKI 2001.
  6. Beny Ramdani Sofara (Juara I KATA Kejurnas KKI 2001, Juara I Kata Beregu Kejurda FORKI, Juara III KATA PORDA 2003)
  7. Supriyanto (Juara I KATA Beregu Kejurnas KKI 2001)
  8. Doddy Hermawan (Tim Pelatnas SEA Games Vietnam 2003)
  9. Dang Alan (Juara II Kejurnas Piala Presiden, Juara II Kejurnas Piala KSAD, Tim Pelatnas SEA Games. )

SABUK HITAM/ DAN

Sejak berdiri KKI Cabang Kopo sampai sekarang telah membina sejumlah karateka dengan tingkatan sabuk hitam/DAN yaitu sbb :

  1. Mayor (Alm) Anang Alibasyah - DAN V Karate-do
  2. A. Sofyan Hambally - DAN VI Karate-do
  3. Saeful Anwar - DAN III Karate-do
  4. E Yogaswara - DAN III Karate-do
  5. Hendi R - DAN II Karate-do
  6. Aam Hidayat - DAN V Karate-do
  7. Dadan Sutardan - DAN II Karate-do
  8. Cucun Mulyana, BA - DAN IV Karate-do
  9. E. Hamid Arif - DAN III Karate-do
  10. Rismawan - DAN III Karate-do
  11. Ani Rufaidah - DAN II Karate-do
  12. Ir. Bambang B - DAN II Karate-do
  13. Drs. Zulkarnaen A.S - DAN IV Karate-do
  14. Elly Rosana - DAN II Karate-do
  15. Aat Tezamahlia - DAN III Karate-do
  16. Atin Siraj - DAN III Karate-do
  17. Teddy Muhammad Tufiq - DAN II Karate-do
  18. Ir. Asep Suratman - DAN I Karate-do
  19. Drs. Dian Mulyadiansyah - DAN III Karate-do
  20. Dadang - DAN II Karate-do
  21. Drs. Indra Solihin - DAN I Karate-do
  22. Saefulloh, A.Md.- DAN II Karate-do
  23. Asep Suhendar - DAN II Karate-do
  24. Lia Nurlianty - DAN III Karate-do
  25. Eko Hendrawan , S.Sos - DAN II Karate-do
  26. Firman Monardi - DAN II Karate-do
  27. Asep Dedi - DAN III Karate-do
  28. Drs. Azis Furqon - DAN II Karate-do
  29. Ende - DAN II Karate-do
  30. Sinaga SE - DAN I Karate-do
  31. Suyono - DAN II Karate-do
  32. Muchtar, S. Ag - DAN II Karate-do
  33. Alan Sutisna - DAN II Karate-do
  34. Ajat Sudrajat - DAN I Karate-do
  35. Jajat Sudrajat - DAN I Karate-do
  36. Reni Rostika , A.Md - DAN I Karate-do
  37. Siti Mulyaningrum SH - DAN II Karate-do
  38. Dang Alan, S.Pd - DAN II Karate-do
  39. Sarjiwanto - DAN I Karate-do
  40. (Alm) Drs. Slamet Riyadi - DAN II Karate-do
  41. Oktavenalo - DAN I Karate-do
  42. Sutini - DAN I Karate-do
  43. Dodi Hermawan, A.M.d - DAN I Karate-do
  44. Beny Ramdani - DAN I Karate-do
  45. Supriyanto - DAN I Karate-do
  46. Bogie Riyadi- DAN I Karate-do
  47. Dang Aten - DAN I Karate-do

(Sumber : KKI - Cabang Kopo)

Update,Koreksi & Informasi Tambahan dapat dikirim via e-mail ke : yandiwr@yahoo.co.id



 microcephaly
microcephaly

KUSHIN RYU


KUSHIN RYU M KARATE DO

His founder was teacher KIYOTADA SANNOSUKE UESHIMA, born in 1893 in the prefecture of Hyogo (Kobe), in the city of Akou. To the three years he began practices it of the martial arts (Jujitsu, Style Konshin Yujoyitsu) in the Academy of Matsubara of the city of Akou, being his professor Kiyotada Kajei Matsubara. At the age of nine years he knew Mr. Sugaya or Jigaya, a police of the city of Akou, that was native of the city of Okinawa. With he learned and practice the forms of Karate Kata Channan and Kata Kushanku (the Kata Channan is the base of the Kata Pian being the teacher Ankou Itosu the one that improve and change the original Kata becoming the Kata Pian). In 1918, to the 25 years of age, Ueshima received title of professional of the Style Konshin Yujoyitsu of hands of professor Matsubara and of professor Guikyo Mazai Akada, being this complete his professor and of professor Matsubara simultaneously. Later, Ueshima transfer to the city of Osaka, where it opened the academy Konshin-Ryu Yujoyitsu, as like a traumatología doctor's office. In the decade one of the 20, several teachers of Karate arrived from Okinawa at the city of Osaka, and with them the Ueshima teacher practice this branch of the martial arts. Their professors were: Choki Motobu, that taught the Tomari-Ja style. Kanamori Kinzyo, that taught the styles Shorin and Goju. Choshin Chibana, founder and professor of the Shorin style. In 1932 the Ueshima teacher found the style of Karate Kushin Ryu, result of the union of the Konshin-Ryu with elements of the Karate that the teacher add. On 1895 the first organization of martial art of Japan had been based, call Association of Martial Virtue of the Great Japan. In 1933 the Ueshima teacher received title of professor of Judo (KYOSHI) of the Association of Martial Virtue of the Great Japan. Also in 1935 and for the first time in Japan, the mentioned Association of Martial Virtue of the Great Japan conferred to him title jointly of professor of Karate (KYOSHI) with other two professors. The teachers who received such distinction in that opportunity were: Choyun Miyagi (Founding of the Goju style) Kiyotada Sannosuke Ueshima (founding of the Kushin style) Yasuhiro Konishi (Founding of the style Shindo Shizen) In 1946, to finish of World War II took place the dissolution of the Association of Martial Virtue of the Great Japan. In 1965, the teacher received title of Eighth Give of Judo Kodokan. The teacher Kanamori Kinzyo, professor of the styles Shorin and Goju and professor of Karate of the Ueshima teacher, return to its native Okinawa where he spread the Kushin style. In 1940 the Kinzyo teacher received title of professor of Karate (Renshi) of the Association of Martial Virtue of the Great Japan. The 6 of September of 1987, to the 94 years of age, the teacher Kiyotada Sannosuke Ueshima, founder of the Kushin style, slept the dream of the eternity in the city of Osaka. The second Presidente(Soke) of the Kushin style is Ph. Dr HORYU MATSUZAKI - (yr-2005)

History of Karate

SEJARAH KARATE

Ilmu bela diri sebenarnya sudah dikenak semenjak manusia ada, hal ini dapat dilihat dari peninggalan-peninggalan purbakala antara lain: kapak-kapak batu, lukisan-lukisan binatang yang dibunuh dengan senjata seperti tombak dan panah. Bela diri pada waktu itu hanya bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya. Namun sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka gangguan yang datang dari manusia mulai timbul sehingga keinginan orang untuk menekuni ilmu bela diri semakin meningkat. Tersebutlah pada 4.000 tahun yang lalu, setelah Sidartha Gautama pendiri Budha wafat, maka para pengikutnya mendapat amanat agar mengembangkan agama Budha keseluruh dunia. Namun karena sulitnya medan yang dilalui, maka para pendeta diberikan bekal ilmu bela diri. Misi yang ke arah Barat ternyata mengembangkan ilmu Pangkration atau Wrestling di Yunani. Misi keagamaan yang berangkat ke arah Selatan mengembangkan semacam, pencak silat yang kita kenal sekarang ini. Salah satu misi yang ke Utara menjelajahi Cina menghasilkan kungfu (belakangan di abad XII, kungfu dibawa oleh pedagang Cina dan Kubilaikhan kenegara Majapahit di Jawa Timur). Dari Cina rombongan yang ke Korea menghasilkan bela diri yang kemudian kita kenal dengan Taekwondo. Dari Korea ternyata rombongan tidak dsapat meneruskan perjalanan ke Jepang, tetapi berhenti hanya sampai di kepulauan Okinawa. Tidak berhasil masuknya rombongan ke Jepang, karena di Jepang saat itu sudah mengembangkan ilmu bela diri Jujitsu, yudo, kendo dan ilmu pedang (kenjutsu). Namun sejarah mencatat bahwa pasda tahun 1600-an, Kerajaan Jepang telah menguasai Okinawa. Kerajaan Jepang telah memerintah Okinawa dengan tangan besi, penduduk dilarang memiliki senjata tajam, bahkan orang tua dilarang memakai tongkat. Diam-diam bangsa yang terjajah ini mempelajari ilmu bela diri dengan tangan kosong yang waktu dikenal dengan nama TOTE. Dari satu teknik ke teknik lainnya, ilmu bela diri diperdalam dan para pendeta ikut mendorong berkembangnya ilmu bela diri TOTE ini. Kemudian pada tahun 1921 seorang penduduk Okinawa bernama Funakoshi Gitchin memperkenalkan ilmu bela diri dari TOTE ini di Jepang, dan namanya pun berubah menjadi karatre, sesuai dengan aksen Jepang dalam cara membaca huruf kanji. Sejak saat itu karate berkembang dengan pesat di Jepang.

KARATE DI INDONESIA
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Muchtar dan Karyanto mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan PORKI. Beberapa tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia. Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969), Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967). Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Adapun mereka yang pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PB. FORKI sejak tahun 1972 sampai dengan saat ini adalah: 1972-1977: Ketua Umum: Widjojo Sujono, Sekretaris Jenderal: Otoman Nuh 1977-1980: Ketua Umum: Sumadi, Sekretaris Jenderal: Rustam Ibrahim 1980-1984: Ketua Umum: Subhan Djajaatmadja, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik 1984-1988: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: Adam Saleh 1988-1992: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik 1992-1996: Ketua Umum: Rudini, Sekretaris Jenderal: G.A. Pesik 1997-2001: Ketua Umum: Wiranto, Sekretaris Umum: Hendardji-S 2001-2005: Ketua Umum: Luhut B. Panjaitan, Sekretaris Umum: Hendardji-S

PERGURUAN KARATE ANGGOTA FORKI

1. AMURA 2. BKC (Bandung Karate Club) 3. BLACK PANTHER 4. FUNAKOSHI 5. GABDIKA SHITORYU (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu) 6. GOJUKAI 7. GOJU RYU ASS 8. GOKASI (Goju Ryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia) 9. INKADO (Indonesia Karate-Do) 10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) 11. KALA HITAM 12. KANDAGA PRANA 13. KEI SHIN KAN 14. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia) 15. KKI (Kushin Ryu Karate-Do Indonesia) 16. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia) 17. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia) 18. MKC (Medan Karate Club) 19. PERKAINDO 20. PORBIKAWA 21. PORDIBYA 22. SHINDOKA 23. SHI ROI TE 24. TAKO INDONESIA 25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia). source : FORKI